Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Khasiat Jambu Biji

di 21.35 By: Diposting oleh parah uye - 0 komentar

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes melitus, Maag, Diare (sakit perut), Masuk angin, Beser; Prolapsisani, Sariawan, Sakit Kulit, Luka baru;
Pemanfaatan :
1. Diabetes Mellitus
Bahan: 1 buah jambu biji setengah masak
Cara membuat: buah jambu biji dibelah menjadi empat bagian dan
direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk
diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore
2. Maag
Bahan: 8 lembar daun jambu biji yang masih segar.
Cara membuat: direbus dengan 1,5 liter air sampai mendidih,
kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari, pagi, siang dan sore.
3. Sakit Perut (Diare dan Mencret)
Bahan: 5 lembar daun jambu biji, 1 potong akar, kulit dan batangnya
Cara membuat: direbus dengan 1,5 liter air sampai mendidih kemudian
disaring untuk diambil airnya
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari pagi dan sore.
4. Sakit Perut atau Diare pada bayi yang masih menyusui
Bahan: jambu biji yang masih muda dan garam secukupnya.
Cara menggunakan: dikunyah oleh ibu yang menyusui bayi tersebut,
airnya ditelan dan ampasnya dibuang.
5. Masuk Angin
Bahan: 10 lembar daun jambu biji yang masih muda, 1 butir cabai
merah, 3 mata buah asam, 1 potong gula kelapa, garam secukupnya
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter
air sampai mendidih kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari.
6. Beser (sering kencing) berlebihan
Bahan: 1 genggam daun jambu biji yang masih muda, 3 sendok bubuk
beras yang digoreng tanpa minyak (sangan = Jawa).
Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 2,5
gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring.
Cara menggunakan: diminum tiap 3 jam sekali 3 sendok makan.
7. Prolapsisani
Bahan: 1 genggam daun jambu biji, 1 potong kulit batang jambu biji.
Cara membuat: direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih,
kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: air ramuan tersebut dalam keadaan masih hangat
dipakai untuk mengompres selaput lendir poros usus (pusar) pada
bayi.
8. Sariawan
Bahan: 1 genggam daun jambu biji, 1 potong kulit batang jambu biji.
Cara membuat: direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih,
kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari.
9. Sakit Kulit
Bahan: 1 genggam daun jambu biji yang masih muda, 7 kuntum bunga
jambu biji.
Cara membuat: ditumbuk bersama-sama sampai halus
Cara menggunakan: untuk menggosok bagian kulit yang sakit.
10. Obat luka baru
Bahan: 3 pucuk daun jambu biji.
Cara membuat: dikunyah sampai lembut
Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian tubuh yang luka agar
tidak mengelurkan darah terus menerus.
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Buah, daun dan kulit batang pohon jambu biji mengandung tanin, sedang pada bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun jambu biji juga mengandung zat lain kecuali tanin, seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin. Kandungan buah jambu biji (100 gr) – Kalori 49 kal – Vitamin A 25 SI – Vitamin B1 0,02 mg – Vitamin C 87 mg – Kalsium 14 mg – Hidrat Arang 12,2 gram – Fosfor 28 mg – Besi 1,1 mg – Protein 0,9 mg – Lemak 0,3 gram – Air 86 gram

continue reading

Khasiat Buah Mengkudu

di 21.33 By: Diposting oleh parah uye - 0 komentar

Riset medis tentang Mengkudu/Noni dimulai setidaknya pada tahun 1950, ketika jurnal ilmiah Pacific Science melaporkan bahwa buah Mengkudu menunjukkan sifat antibakteri terhadap M. pyrogenes, P. Aeruginosa, dan bahkan E. coli yang mematikan itu.
Studi dan penelitian tentang Mengkudu terus dilakukan oleh berbagai lembaga penelitian dan univer­sitas. Sejak tahun 1972, Dr. Ralph Heinicke, ahli biokimia terkenal dari Amerika Serikat mulai melakukan penelitian tentang alkaloid xeronine yang terdapat pada enzim bromelain (enzim pada nenas), dan kemudian menemukan bahwa buah Mengkudu juga mengandung xeronine dan prekursornya (proxeronine) dalam jumlah besar.  Xeronine adalah salah satu zat penting yang mengatur fungsi dan bentuk protein spesifik sel-sel tubuh manusia.
Tahun 1993, jurnal Cancer Letter melaporkan bahwa beberapa peneliti dari Keio University dan The Institute of Biomedical Sciences di Jepang yang melakukan riset terhadap 500 jenis tanaman mengklaim bahwa mereka menemukan zat-zat anti kanker (damnacanthal) yang terkandung dalam Mengkudu.
Lembaga-lembaga penelitian terkemuka di Perancis, Belanda, Jerman, Irlandia, Jepang, Taiwan, Austria, Kanada, dan bahkan National Academy of Sciences, sebuah pusat kajian ilmu pengetahuan nasional yang prestisius di Amerika Serikat telah melakukan berbagai penelitian tentang Mengkudu. Sementara itu, para peneliti di Uni­versitas Hawaii juga telah melakukan banyak riset tentang Mengkudu, diantaranya riset tentang aktifitas anti-tumor dan anti-kanker Morinda citrifolia yang dimuat pada sebuah jurnal ilmiah (Proc, West Pharmacology Society Journal, vol,37, 1994).
Survei yang dilakukan oleh Dr. Neil Solomon terhadap 8000 pengguna sari buah Mengkudu dengan melibatkan 40 dokter dan praktisi medis lainnya menunjukkan bahwa sari buah Mengkudu membantu pemulihan sejumlah penyakit, antara lain : kanker, penyakit jantung, gangguan pencernaan, diabetes, stroke, dan sejumlah penyakit lain yang ditunjukkan pada tabel berikut.

continue reading

Mikroorganisme

di 20.25 By: Diposting oleh parah uye - 0 komentar

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan.  Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik . Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler .

Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi . Orang yang bekerja di bidang ini disebut mikrobiolog.
Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista dan alga renik. Fungi, terutama yang berukuran kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya meskipun banyak yang tidak menyepakatinya. Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang dapat dianggap mikroorganisme adalah semua organisme sangat kecil yang dapat dibiakkan dalam cawan petri atau inkubator di dalam laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara mitosis.
Mikroorganisme berbeda dengan sel makrooganisme. Sel makroorganisme tidak bisa hidup bebas di alam melainkan menjadi bagian dari struktur multiselular yang membentuk jaringan, organ, dan sistem organ.sel lain. Sementara itu, sebagian besar mikrooganisme dapat menjalankan proses kehidupan dengan mandiri, dapat menghasilkan energi sendiri, dan bereproduksi secara independen tanpa bantuan

continue reading

Hygiene Makanan

di 20.19 By: Diposting oleh parah uye - 0 komentar

Kita semua perlu makan untuk hidup dan penting bahwa makanan yang kita konsumsi tidak menyebabkan kita sakit. Untuk menyiapkan dan mensuplai makanan yang akan dikonsumsi dibutuhkan penanganan yang hati-hati dalam hygiene makanan. Hal ini untuk menghindarkan terjadi keracunan makanan, terbuangnya bahan makanan, kerugian bisnis dan terjadinya tindakan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh personal atau tempat kerja anda.

Apakah Hygiene Makanan ?
Menjaga tempat kerja, staf dan peralatan bersih adalah bagian penting dari hygiene makanan.
Jika bekerja di area yang bersih :
• Mengurangi resiko terjadi produksi makanan yang berbahaya
• Mencegah gangguan serangga seperti lalat, tikus dll
• Lebih menarik konsumen
Hal lain yang juga penting adalah cara penanganan makanan dan penyimpanannya.
Penanganan dan penyimpanan yang buruk dapat menyebabkan munculnya keracunan makanan, meskipun di tempat kerja yang bersih sekalipun.
Terdapat 40 orang yang mati setiap tahunnya karena keracunan makanan. Mereka termasuk kelompok yang beresiko tinggi :
• Anak usia dini
• Orang tua
• Orang yang sedang sakit
Mengapa Mempelajari Hygiene Makanan ?
Setiap orang sebaiknya mengetahui tentang Hygiene Makanan. Tidak ada seorangpun yang mau sakit. Anda harus menerima training sehingga makanan yang diproduksi benar-benar aman untuk dikonsumsi. Kebiasaan yang baik akan mencegah terjadinya kontaminasi makanan atau terinfeksi kuman. Makanan harus dimasak secara teratur untuk mencegah terjadinya sakit.
Sebagaimana penyakit, hygiene yang jelek dapat menyebabkan :
• Kontaminasi makanan oleh kuman dan sumber lain
• Terbuangnya makanan
• Gangguan oleh serangga, seperti lalat dan tikus
• Kehilangan waktu kerja karena sakit
• Menurunnya produktivitas dan efisiensi
• Kehilangan konsumen dan keuntungan
• Pelanggaran hukum

Hukum dan Hygiene Makanan
Pemerintah menetapkan Food Safety Act (Aturan Keselamatan Makanan) untuk memastikan bahwa makanan yang dijual aman untuk dikonsumsi. Hal ini mempengaruhi tiap orang yang bekerja di industri makanan – dalam bagian produksi, proses, penyimpanan, distribusi dan penjualan makanan. Hukum tersebut ditetapkan pada 1 Januari 1991. Hal ini untuk melindungi semua orang. Petugas hukum harus memastikan bahwa semua orang mematuhi aturan hukum tersebut.

Food Safety Act (Aturan Keselamatan Makanan) 1990 memberikan kewenangan pada menteri untuk membuat aturan-aturan. Beberapa diantaranya yang berkaitan dengan Hygiene makanan.

Aturan hukum memberikan kekuatan pada petugas hukum untuk :
·  Memasuki tempat persiapan makanan untuk memeriksa hal-hal yang memungkinkan terjadinya pelanggaran
·  Menginspeksi makanan untuk memeriksa apakah makanan tersebut aman untuk dikonsumsi
·  Mengambil makanan yang dicurigai dari tempat persiapan makanan dan membawanya ke pengadilan jika ternyata makanan tersebut tidak aman

Anda harus memberi keterangan dan membantu petugas hukum – anda dapat didenda jika anda tidak melakukannya

Jika Food Safety Act (Aturan Keselamatan Makanan) dilanggar dapat berakibat :
·  Penutupan usaha
·  Denda 20.000 pound sterling untuk masing-masing pelanggaran
·  Penjara 2 tahun
·  Kompensasi untuk pelanggan yang terpengaruh makanan

Hygiene Makanan Dan Bisnis
Hygiene makanan yang buruk berpengaruh pada bisnis. Tidak ada yang ingin membeli makanan atau makan di tempat dengan reputasi jelek. Tidak ada orang yang mau bekerja di tempat tersebut, sehingga akan menyebabkan keluar masuknya karyawan yang tinggi.
Reputasi yang jelek dapat menimbulkan :
·  Bisnis Berkurang
·  Keuntungan yang rendah
·  Kelebihan yang mungkin

continue reading

Cara Hidup Sehat

di 20.15 By: Diposting oleh parah uye - 0 komentar

Untuk memperoleh tubuh yang sehat, tidak harus dengan pola hidup yang serba mahal. Karena semua itu dapat dilakukan tanpa harus mengeluarkan biaya yang mahal. Semua dapat diperoleh dengan mudah dan murah.
Hidup sehat harus diawali dengan perubahan yang kecil terlebih dahulu.Adapun beberapa hal yang harus kita lakukan, ini cukup simpel. Anda hanya perlu melakukan tiga langkah pokok sebagai berikut:
Langkah pertama. Olahraga. Ini adalah hal termudah untuk dilakukan agar tubuh kita tetap sehat. Jenis olahraga yang kita lakukan untuk membantu pembakaran metabolisme didalam tubuh. Adapun manfaat dari olahraga yaitu:

  • Mengurangi resiko penyakit jantung, stroke dan diabetes.
  • Meningkatkan kemampuan untuk bergerak.
  • Tetap menjaga fleksibilitas tubuh seiring dengan pertambahan usia.
  • Menjaga kepadatan tulang.
  • Mencegah osteoporsis.
  • Meningkatkan mood dan mengurangi gejala depresi.
  • Meningkatkan kemampuan otak pada orang usia lanjut.
Langkah kedua. Melakukan gerakan ringan. Anda dapat mengurangi berat tubuh, tanpa harus melakukan olahraga yang berat. Jika anda belum siap untuk melakukan program yang terjadwal, lakukan gerakan ringan terlebih dahulu. Berikut ini adalah kegiatan untuk melakukan gerakan ringan.
  • Matikan televisi anda. Bermainlah bersama teman, keluarga. Aktifitas apa saja daripada duduk terdiam sambil menonton televisi.
  • Berjalan-jalan. Cobalah untuk menyempatkan diri untuk berjalan kaki. Tidak peduli berapa lama dan berapa jauh.
  • Lakukan kegiatan rumah. Melakukan kegiatan dirumah seperti membersihkan lantai rumah, merapikan dan menyapu dihalaman rumah.
  • Berjalanlah sedikit ketika anda berbicara. Misalkan anda sedang menelpon seseorang atau berbicara dengan orang lain, lakukan sambil berjalan kecil.
  • Buatlah jadwal untuk bergerak ringan daripada anda menghabiskan waktu duduk berdiam diri.
Langkah ketiga. Makan yang cukup. Makan dengan gizi seimbang dan cukup adalah salah satu penunjang untuk hidup sehat. Adapun makanan yang harus ada dalam daftar menu anda sebagai berikut:
  • Makan lebih banyak buah-buahan.
  • Lebih banyak untuk mengkonsumsi sayur-mayur.
  • Makanlah makanan yang rendah lemak. Seperti mengganti yang manis-manis dengan menggunakan gula rendah kalori. Mengganti susu yang rendah lemak.
  • Menyiapkan makanan pengganti. Maksudnya disini, kita jangan terus menerus mengkonsumsi makanan yang sama. Misalkan, ikan diganti daging, nasi diganti gandum dan begitu pula sebaliknya.
Untuk membuat hidup kita menjadi lebih sehat, lakukan perubahan kecil terlebih dahulu. Agar kita lebih siap untuk menyusun program hidup sehat yang lebih tersusun, seperti tips diet sehat. Selamat mencoba…^^

continue reading

PENAGANAN DAGING, TELUR, DAN SUSU

di 20.10 By: Diposting oleh parah uye - 0 komentar

DAGING
Daging merupakan jaringan hewan yang dapat digunakan sebagai makanan, sering pula diperluas dengan memasukkan organ-organ seperti hati, ginjal, otot dan jaringan lain yang dapat dimakan di samping urat daging. (Aberle et al, 2001). Dagnig dibedakan menjadi 2,yaitu daging yang merah dan daging yang putih. Daging merah yaitu daging yang mempunyai diameter serat daging yang lebih sempit dan memiliki kandungan myoglobin yang tinggi, mitakondria dan enzim respirai yang berhubungan dengan aktifitas otot yang tinggi serta kendungan glikogen yang rendah. Sedangkan daging putih yaitu daging yang mempunyai serat lebih besar dan lebar, myoglobin sedikit, mitakondria dan enzim respirasi yang berhubungan dengan aktifitas singkat dan cepat. Daging juga merupakan pangan hasil ternak yang merupakan sumber pangan dengan nilai gizi yang baik. Oleh sebab itu perlu diperhatikan penanganan dan perubahan penanganan pada daging. Penanganan pertama pada daging harus dimulai sebelum penyembelihan. Proses ini penting untuk memperoleh daging yang bagus. Cara-cara penyembelihan banyak ragamnya, tergantung kepada jenis ternak yang akan disembelih. Namun, terdapat prinsip-prinsip penyembelihan yang harus diperhatikan dalam penyembelihan ternak.

  • Ternak harus banyak istirahat, tenang sesaat menjelang penyembelihan agar dapat menghasilkan daging yang bermutu tinggi dibandingkan bila ternak itu berada dalam kondisi kehabisan tenaga atau tertekan. Hal ini disebabkan karena keadaan fisik ternak itu, dari keadaan ekstrim kehabisan tenaga ke keadaan ekstrim lain yakni istirahat penuh, menentukan tingkat cadangan glikogen dalam otot. Rendahnya cadangan glikogen berkolerasi dengan istirahat dan ketenangan ternak.
  • Terna harus bersih, bebas dari tanah dan kotoran karena dapat menyebabkan pencemaran mokrorganisme yang sangat tinggi pada daerah penyembelihan.
  • Ternak harus disembelih dengan cepat dan rasa sakit diusahakan seminnimal mungkin agar dapar menghindari tekanan dan pengurangan cadangan glikogen.
Setelah penyembeliham, daging tidak langsung diolah tetapi melalui beberapa penanganan terlebih dahulu, diantaranya :
  • Pengaturan karkas yang dapat berpengaruh pada keempukan daging yang disebabkan terjadi kontraksi (pemendekan sarkomer) dalam daging. Karkas yang berat akan mempengaruhi relaksasi acomyiosin. Karkas yang digantung pada tendo achiles akan menyebabkan otot dalam lebih empuk. Keempukan daging dipengaruhi beberapa komponen, yaitu struktur miofobrida dan status kontraksinya, kandungan jaringan ikat dan daya mengikat air oleh protein daging. Menurut Aber et al (2001) ada 3 komponen yang sangat menentukan keempukan, yaitu jaringan ikat, serabut otot, dan lemak intramuscular.
  • Dilakukan pelayuan, yaitu penanganan karkas/daging segar yang relative belum mengalami perubahan microbial dengan cara penyimpanan dengan cara digantung selama waktu tertentu pada tempratur diats titik beku daging (-1,5  C). Selama pelayuan terjadi peningkatan keempukan flavor daging. Pada umumnya pelayuan pada temperature yang lebih tinggi akan menghasilkan derajat keempukan tertentu dalam waktu yang lebih cepat dari temperature yang lebih rendah.
  • Setelah dilakukan pelayuan, daging/karkas disimpan pada suhu -2  C sampai 5  C.
Terjadi banyak perubahan setelah daging mengalami pengolahan. Perubahan ini dapat dipengaruhi oleh protein serat otot mengalami koeagulasi sehingga daging menjadi mengkerut, terjadi pengkerutan yang menyebabkan keluarnya cairan daging, kolagen pada jaringan ikat berubah menjadi gelatin sehingga menyebabkan daging menjadi empuk, nutrisi tertentu dapat hilang atau rusak selama pengolahan.
Kualitas daging yang baik dapat dilihat dari segi daya mengikat air, yaitu kemampuan daging untuk mengikat air atau air yang ditambahkan selama ada pengaruh dari luar. Daya mengikat air oleh protein dipengaruhi oleh pH dan jumlah ATP. Pada pH yang lebih tinggi atau lebih rendah dari titik isoelektrik protein daging menyebabkan daya ikat air yang tinggi sehingga menyebabkan. pH normal untuk daging yaitu, 5,4-5,8. pH ultimate daging merupakan ph yang tercapai setelah glikogen otot menjadi habis atau setelah enzim-enzim glikolotok menjadi tidak aktif pada suhu yang rendah. Dapat juga disebabkan glikogen yang tidak lagi sensitive terhadap serangan-serangan enzim glikolitik. Susut masak  pada daging digunakan untuk mengistemasi jumlah jus dalam daging masak. Daging dengan susut masak yang rendah memiliki kualitas yang relative lebih baik daripada daging dengan susut masak yang lebih besar karena kehilangan nutrisi setelah dimask akan lebih sedikit. Keempukan daging juga sangat menentukan mutu daging. Keempukan ini dipengaruhi oleh banyak komponen, diantaranya yaitu kandungan jaringan ikat, daya mengikat air oleh protein daging serta jus daging. Setelah pemanasan daging akan menjadi lebih empuk disebabkan kandungan kolagen yang ada pada jaringan ikat berubah menjadi gelatin.
Sama halnya bahan makanan lainnya, daging juga sangat rentang ditumbuhi beberapa bakteri. Bakteri dapat hidup pada suhu terlalu tinggi dan terlalu rendah. Clostridium dan Bacillus termasuk kelompok bakteri yang tahan terhadap panas. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme pada daging dibedakan menjadi intrinsic dan ekstrinsik. Yang termasuk dalam factor instrinsik adalah nilai nutrisi, kadar air, ph, potensi reduksi dan ada tidaknya penghambat. Sedangkan yang tergolong factor ekstrinsik adalah suhu, O  , dan kondisi daging.

SUSU
Susu merupakan makanan yang hampir sempuran dan merupakan makanan alami. Susu didefenisikan sebagai sekresi dari kelenjar susu binatang yang menyusui. Komposisi susu dapat sangat beragam tergantung pada beberapa factor, namun pada umumnya komposisi susu, yaitu lemak 3,9%, protein 3,4 %, laktosa 4,8%, abu 0,72 %, air 87,10%.
Proses penanganan pada susu dimulai dari tahap pemerahan. Pemerahan harus memperhatikan waktu dan urutan pemerahan. Waktu pemerahan mempengaruhi kandungan lemak pada susu, laktosa, dan protein.  Unsur laktosa dan protein dalam susu relative konstan dan menunjukkan keragaman yang kecil bila pemerahan dilakukan pada siang hari. Tetapi kandungan lemak susu mungkin berbeda jika pemerahan dilakukan pagi hari dan kemudian pada sore hari. Susu yang diperah pagi hari mengandung 0,5 sampai 2% lebih banyak  lemak daripada susu yang diperah pada waktu sore hari. Semakin teratur jarak pemerahan, semakin teratur pula kandungan lemak pada susu tersebut. Urutan pemerahan juga akan menunjukan keragaman dalam komposisi susu.pada saat pemerahan diperoleh susu dengan kandungan lemak yang paling sedikit dan pada saat terakhir pemerahan diperoleh sisa-sisa yang paling banyak lemaknya. Bagian yang peratma diperoleh mengandung sekitar 1% lemak sedangkan bagian terakhir pemerahan mengandung sekitar 7% lemak.
Susu dalam ambing yang sehat tidak dapat menjamin bahwa susu tersebut bebas dari hama dan mungkin mengandung ssampai 500 organisme/ml. jika ambing itu sakit jumlah organism dapat meningkat menjadi lebih besar dari 20.000 sel/ml. selain organism yang terdapat dalam ambing sel, terdapat pula pencemaranpada saat susu tersebut diambil dari putting. Lubang diujung putting tidak tertutup dan biasanya basah sehingga bakteri dapat tumbuh sedikit agak jauh ke dalam putting. Oleh karena itu pada saat pemerahan, susu yang pertama kali diperah dibuang dulu terlebih dahulu. Setelah pemerahan dialkukan dulu pendinginan sampai mencapai suhu ruang lalu dipasteurisasi.
Pasteurisasi dilakukan untuk mencegah kerusakan karena mikroorganisme dan enzim. Pasteurisasi ada 2 cara yaitu holding dan HTST(Hagh Temperature short system).
Pengolahan susu dengan pasteurisasi HTST didiamkan terlebih dahulu selama 15-16 detik pada suhu 71,7 C dan 75 C. Setelah dipanaskan, susu langsung didinginkan dengan cepat. Pasteurisasi ini dapat menghancurkan sekitar 90-99% bakteri yang ada di dalam susu, dengan kemungkinan kerusakan yang sangat kecil pada laktosa casein dan unsure lemak. Namun, vitamin C dapat dirusak dengan cara ini.
Susu mengandung bermacam-macam unsure dan sebagian besar terdiri dari zat makanan yang juga diperlukan bagi pertumbuhan bakteri. Oleh karenanya pertumbuhan bakteri dalam susu sangat cepat pada suhu yang sesuai. jenis mikroba yang sering ditemukan pada susu yang baru diambil adalah Micrococcus dan Corybacterium.
Tumbuhnya mikroorganisme dalam susu dapat menimbulkan suatu kerugian dalam mutu susu. Beberapa kerusakan yang disebabkan tumbuhnya mikroorganisme antara lain terjadi penggumpalan dan pengasaman yang disebabkan fermentasi laktosa menjadi asam laktat mengakibatkan pH turun dan kemungkinan terjadi penggumpalan casein, berlendir yang disebabkan pengeluaran getah oleh beberapa bakteri, dan penggumpalan susu tanpa penurun Ph yang disebabkan oleh bakteri Bacillus cereus yang menghasilkan enzim yang mencerna lapisan tipis fosfolipid di sekitar butir-butir lemak dan kemungkinan menyati membentuk suatu gumpalan yang timbul di permukaan susu.
TELUR
Telur adalah suatu komoditi peternakan yang merupakan sumber protein hewani. Komposisi telur terdiri dari protein 13%, lemak 12%, serta vitamin, dan mineral. Sebagai komoditi pangan, telur memiliki sifat mudah rusak. Kerusakan telur pada umumnya dipengaruhi oleh bakteri dan perubahan kimia telur setelah penanganan.
Penyimpanan telur dapat dilakukan denga cara pemanasan dan pendinginan. Ini digunakan untuk menginaktifkan bakteri. Sebelum melakukan penanganan, terlebih dahulu telur dicuci agar mikroba yang terdapat pada kotoran di kerabang telur. Namun,sebenarnya pencucian telur hanya dapat mempercepat kerusakan.
Penanganan selanjutnya dapat dilakukan dengan cara pemanasan dan pendinginan. Pemanasan dilakukan dengan cara pencelupan telur dalam air panas. Penyimpanan ini dapat membersihkan kerabang telur dan menghambat pertumbuhan bakteri. Semakin tinggi suhu yang digunakan semakin memperkecil peluang bakteri masuk ke dalam telur dan memperpanjang daya simpan. Namun bila suhu terlalu tinggi protein akan mengalami koagulasi.
Kualitas telur ditentukan oleh kualitas bagian dalam (kekentalan putih dan kuning telur, posisi kuning telur, dan ada tidaknya bintik darah pada putih atau kuning telur) dan bagian luar (bentuk dan waran kulit, permukaan telur, keutuhan, dan kebersihan kulit telur). Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari 2 minggu di ruang terbuka. Kerusakan tersebut dapat meliputi kerusakan yang Nampak dari luar dan kerusakan yang baru dapat diketahui setelah telur pecah.
Secara umum kualitas telur dapat dikategorikan baik jika tidak terdapat bercak darah atau bercak lainnya, jika belum pernah dierami maka ditandai dengan tidak adanya bercak calon embrio, kondisi putih telur kental dan tebal serta kuning telurnya tidak pucat. Pigmen-pigmen yang disebut karoteoid menimbulkan warna kuning muda sampai keemasan yang dimiliki kuning telur dari unggas. Meskipun hewan tidak dapat membuat sendiri karotenoid dalam tubuhnya, tetapi karotenoid diperoleh dari bahan makanan nabati yang banyak mengandung karotenoid. (Anomimus,2007).
Bakteri yang masuk ke dalam telur melalui kulit telur yang berpori. Jika terlalu lama, maka bakteri akan semakin banyak. Kerabang telur iduga mengandung Salmonella yang berasal dari kotoran ayam dan mungkin mengkontaminasi isi telur pada waktu telur dipecahkan (Siagian,2007). Secara umum telur sudah dilengkapi beberapa zat anti bakteri yang bersifat membunuh dan mencegah pertumbuhan kuman perusak, misalnya pH yang tinggi pada isi telur dan enzim lisozom serta senyawa ovidine yang terdapat pada putih telur. Salah satu pengaruh yang paling nyata adalah timbulnya H S hasil pemecahan oleh bakteri. Hal ini menimbulkan bau telur yang busuk dank has (Sudaryani, 1996).

continue reading

Upaya Pengendalian Mutu Telur Asin

di 20.08 By: Diposting oleh parah uye - 0 komentar

Lebih dari 50% produksi telur itik akan diserap oleh industri telur asin. Sentra industri telur asin biasanya juga menyatu dengan sentra peternakan itik. Misalnya di Kuningan (Jabar), Brebes (Jateng), Mojokerto (Jatim) dan Kalsel. Prinsip dasar dari industri telur asin adalah, memasukkan garam ke dalam jaringan telur, hingga telur memiliki tingkat keawetan dalam jangka waktu tertentu. Rasa telur pun juga akan meningkat kelezatannya setelah diasinkan. Meskipun proses mengasinkan telur relatif sangat sederhana, namun kualitas telur asin yang ada di masyarakat masih sangat beragam. Kebanyakan telur yang dipasarkan di terminal, stasiun kereta api serta pasar tradisional, mutunya masih sangat rendah. Bahkan telur asin yang digerai di pasar swalayan pun mutunya tidak pernah bisa standar. Ada yang terlalu asin, ada pula yang baru bagian pinggirnya saja yang tergarami. Kadang-kadang telur asin tersebut sudah kadaluwarsa atau telah mengalami kerusakan sejak proses pengasinannya.
Kualitas telur asin, pertama-tama ditentukan oleh kualitas telur itu sendiri. Sementara kualitas telur itik, ditentukan oleh jenis ituk yang dipelihara serta kualitas pemeliharaannya, terutama faktor pakan. Kualitas telur terbaik dihasilkan oleh itik magelang (itik kalung). Telur itik magelang besar-besar, berbentuk bulat terlur sempurna dengan warna kulit biru kehijauan sangat kuat. Telur itik magelang kebanyakan dimanfaatkan oleh pedagang martabak kelas atas atau telur asin kualitas baik. Sementara telur itik tegal dan mojosari relatif lebih kecil dengan bentuk bulat telur sempurna dan warna kulit lebih terang. Telur itik alabio berukuran paling kecil, dengan bentuk lebih bulat dan warna keabu-abuan. Cara pemeliharaan juga akan sangat menantukan kualitas telur. Kualitas telur terbaik untuk diasin atau untuk ditetaskan, dihasilkan oleh itik gembalaan. Harga telur itik magelang hasil gembalaan paling tinggi dibanding telur itik lain. Telur itik hasil pemeliharaan dalam kandang pun, kualitasnya akan tetap baik asalkan komposisi pakannya tepat. Misalnya konsentrat, jagung, gabah dll. Pakan yang komposisinya tidak seimbang akan menghasilkan telur dengan kuning pucat dan bau amisnya sangat tajam.
Umur telur juga akan sangat menentukan kualitas. Sebaiknya telur untuk diasinkan yang umurnya kurang dari 1 minggu. Telur dengan umur lebih satu minggu, kemungkinan akan mengalami kerusakan fisik hingga hasil telur asinnya juga akan kurang baik. Telur itik kualitas terbaik pun, misalnya telur itik magelang hasil gembalaan dengan umur kurang dari 1 minggu, harus diseleksi terlebih dahulu sebelum diasin. Seleksi pertama dilakukan terhadap bentuk dan ukuran telur. Telur dengan bentuk terlalu bulat atau terlalu memanjang harus disisihkan. Demikian pula telur yang terlalu besar atau terlalu kecil. Berikutnya dilakukan seleksi terhadap kualitas kulit telur. Telur dengan warna terlalu gelap atau terlalu terang sebaiknya disisihkan. Demikian pula telur dengan kulit berbintik-bintik atau berbelang-belang harus disingkirkan. Seleksi berikutnya dilakukan terhadap kualitas isi telur. Seleksi ini dilakukan setelah telur dicuci satu  per satu hingga kulitnya bersih. Untuk bisa mengetahui kulitas isinya, telur diteropong dengan lampu senter. Telur yang baik akan menunjukkan kuning telur yang masih utuh (bulat) dengan warna cerah (terang) dan lembaga yang masih hidup. Lembaga yang sudah berubah menjadi titik hitam, menandakan bahwa telur sudah mati. Telur yang kuningnya telah pecah, keruh  atau lembaganya mati juga harus dibuang.

continue reading

Pengujian Organoleptik

di 19.54 By: Diposting oleh parah uye - 0 komentar



Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses pengindraan.  Pengindraan diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis, yaitu kesadaran atau pengenalan alat indra akan sifat-sifat benda karena adanya rangsangan yang diterima alat indra yang berasal dari benda tersebut. Pengindraan dapat juga berarti reaksi mental (sensation) jika alat indra mendapat rangsangan (stimulus). Reaksi atau kesan yang ditimbulkan karena adanya rangsangan dapat berupa sikap untuk mendekati atau menjauhi, menyukai atau tidak menyukai akan benda penyebab rangsangan. Kesadaran, kesan dan sikap terhadap rangsangan adalah reaksi psikologis atau reaksi subyektif. Pengukuran terhadap nilai / tingkat kesan, kesadaran dan sikap disebut pengukuran subyektif atau penilaian subyektif. Disebut penilaian subyektif karena hasil penilaian atau pengukuran sangat ditentukan oleh pelaku atau yang melakukan pengukuran.
Jenis penilaian atau pengukuran yang lain adalah pengukuran atau penilaian suatu dengan menggunakan alat ukur dan disebut penilaian atau pengukuran instrumental atau pengukuran obyektif. Pengukuran obyektif hasilnya sangat ditentukan oleh kondisi obyek atau sesuatu yang diukur. Demikian pula karena pengukuran atau penilaian dilakukan dengan memberikan rangsangan atau benda rangsang pada alat atau organ tubuh (indra), maka pengukuran ini disebut juga pengukuran atau penilaian subyketif atau penilaian organoleptik atau penilaian indrawi. Yang diukur atau dinilai sebenarnya adalah reaksi psikologis (reaksi mental) berupa kesadaran seseorang setelah diberi rangsangan, maka disebut juga penilaian sensorik.
Rangsangan yang dapat diindra dapat bersifat mekanis (tekanan, tusukan), bersifat fisis (dingin, panas, sinar, warna), sifat kimia (bau, aroma, rasa). Pada waktu alat indra menerima rangsangan, sebelum terjadi kesadaran prosesnya adalah fisiologis, yaitu dimulai di reseptor dan diteruskan pada susunan syaraf sensori atau syaraf penerimaan. Mekanisme pengindraan secara singkat adalah :
1.      Penerimaan rangsangan (stimulus) oleh sel-sel peka khusus pada indra
2.      Terjadi reaksi dalam sel-sel peka membentuk energi kimia
3.      Perubahan energi kimia menjadi energi listrik (impulse) pada sel syaraf
4.      Penghantaran energi listrik (impulse) melalui urat syaraf menuju ke syaraf pusat otak atau sumsum belakang.
5.      Terjadi interpretasi psikologis dalam syaraf pusat
6.      Hasilnya berupa kesadaran atau kesan psikologis.
Bagian organ tubuh yang berperan dalam pengindraan adalah mata, telinga, indra pencicip, indra pembau dan indra perabaan atau sentuhan. Kemampuan alat indra memberikan kesan atau tanggapan dapat dianalisis atau dibedakan berdasarkan jenis kesan, intensitas kesan, luas daerah kesan, lama kesan dan kesan hedonik. Jenis kesan adalah kesan spesifik yang dikenali misalnya rasa manis, asin.. Intensitas kesan adalah kondisi yang menggambarkan kuat lemahnya suatu rangsangan, misalnya kesan mencicip larutan gula 15 % dengan larutan gula 35 % memiliki intensitas kesan yang berbeda. Luas daerah kesan adalah gambaran dari sebaran atau cakupan alat indra yang menerima rangsangan. Misalnya kesan yang ditimbulkan dari mencicip dua tetes larutan gula memberikan luas daerah kesan yang sangat berbeda dengan kesan yang dihasilkan karena berkumur larutan gula yang sama. Lama kesan atau kesan sesudah “after taste” adalah bagaimana suatu zat rangsang menimbulkan kesan yang mudah atau tidak mudah hilang setelah mengindraan dilakukan. Rasa manis memiliki kesan sesudah lebih rendah / lemah dibandingkan dengan rasa pahit. Rangsangan penyebab timbulnya kesan dapat dikategorikan dalam beberapa tingkatan, yang disebut ambang rangsangan (threshold). Dikenal beberapa ambang rangsangan, yaitu ambang mutlak (absolute threshold), ambang pengenalan (Recognition threshold), ambang pembedaan (difference threshold) dan ambang batas (terminal threshold). Ambang mutlak adalah jumlah benda rangsang terkecil yang sudah mulai menimbulkan kesan. Ambang pengenalan sudah mulai dikenali jenis kesannya, ambang pembedaan perbedaan terkecil yang sudah dikenali dan ambang batas adalah tingkat rangsangan terbesar yang masih dapat dibedakan intensitas.
Kemampuan memberikan kesan dapat dibedakan berdasarkan kemampuan alat indra memberikan reaksi atas rangsangan yang diterima. Kemampuan tersebut meliputi kemampuan mendeteksi ( detection ), mengenali (recognition), membedakan ( discrimination ), membandingkan ( scalling ) dan kemampuan menyatakan suka atau tidak suka ( hedonik ). Perbedaan kemampuan tersebut tidak begitu jelas pada panelis. Sangat sulit untuk dinyatakan bahwa satu kemampuan sensori lebih penting dan lebih sulit untuk dipelajari. Karena untuk setiap jenis sensori memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda, dari yang paling mudah hingga sulit atau dari yang paling sederhana sampai yang komplek (rumit).

continue reading

Sifat Fisik Dan Kimia Susu

di 08.11 By: Diposting oleh parah uye - 0 komentar

SIFAT FISIK DAN KIMIA AIR SUSU
Sebelum membicarakan komposisi air susu, ada baiknya dibicarakan serba singkat tentang sifat-sifat air susu. Sifat susu yang perlu diketahui adalah bahwa susu merupakan media yang baik sekali bagi pertumbuhan mikrobia sehingga apabila penanganannya tidak baik akan dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya (“zoonosis”). Disamping itu susu sangat mudah sekali menjadi rusak terutama karena susu merupakan bahan biologik
Air susu selama didalam ambing atau kelenjar air susu dinyatakan steril, akan tetapi begitu berhubungan dengan udara air susu tersebut patut dicurigai sebagai sumber penyakit bagi ternak dan manusia. Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, panas jenis dan kekentalannya. Sedangkan sifat kimia susu yang dimaksud adalah pH dan keasamannya.
SIFAT FISIK AIR SUSU :
1. Warna air susu :
Warna air susu dapat berubah dari satu warna kewarna yang lain, tergantung dari bangsa ternak, jenis pakan, jumlah lemak, bahan padat dan bahan pembentuk warna. Warna air susu berkisar dari putih kebiruan hingga kuning keemasan. Warna putih dari susu merupakan hasil dispersi dari refleksi cahaya oleh globula lemak dan partikel koloidal dari casein dan calsium phosphat. Warna kuning adalah karena lemak dan caroten yang dapat larut. Bila lemak diambil dari susu maka susu akan menunjukkan warna kebiruan.
2. Rasa dan bau air susu :

©2004 Digitized by USU Digital Library 4
Kedua komponen ini erat sekali hubungannya dalam menentukan kualitas air susu. Air susu terasa sedikit manis, yang disebabkan oleh laktosa, sedangkan rasa asin berasal dari klorida, sitrat dan garam-garam mineral lainnya. Buckle et al., (1987) menyatakan bahwa cita rasa yang kurang normal mudah sekali berkembang di dalam susu dan hal ini mungkin merupakan akibat dari:
a. Sebab-sebab fisiologis seperti cita rasa pakan sapi misalnya alfalfa, bawang merah, bawang putih, dan cita rasa algae yang akan masuk ke dalam susu jika bahan-bahan itu mencemari pakan dan air minum sapi.
b. Sebab-sebabdari enzim yang menghasilkan cita rasa tengikkarena kegiatan lipase pada lemak susu.
c. Sebab-sebab kimiawi, yang disebabkan oleh oksidasi lemak.
d. Sebab-sebab dari bakteri yang timbul sebagai akibat pencemaran dan pertumbuhan bakteri yang menyebabkan peragian laktosa menjadi asam laktat dan hasil samping metabolik lainnya yang mudah menguap.
e. Sebab-sebab mekanis, bila susu mungkin menyerap cita rasa cat yang ada disekitarnya, sabun dan dari larutan chlor.
Bau air susu mudah berubah dari bau yang sedap menjadi bau yang tidak sedap. Bau ini dipengaruhi oleh sifat lemak air susu yang mudah menyerap bau disekitarnya. Demikian juga bahan pakan ternak sapi dapat merubah bau air susu.
3. Berat jenis air susu :
Air susu mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada air. BJ air susu = 1.027-1.035 dengan rata-rata 1.031. Akan tetapi menurut codex susu, BJ air susu adalah 1.028. Codex susu adalah suatu daftar satuan yang harus dipenuhi air susu sebagai bahan makanan. Daftar ini telah disepakati para ahli gizi dan kesehatan sedunia, walaupun disetiap negara atau daerah mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri. Berat jenis harus ditetapkan 3 jam setelah air susu diperah. Penetapan lebih awal akan menunjukkan hasil BJ yang lebih kecil. Hal ini disebabkan oleh :
�� perubahan kondisi lemak
�� Adanya gas yang timbul didalam air susu
4. Kekentalan air susu (viskositas)
Seperti BJ maka viskositas air susu lebih tinggi daripada air. Viskositas air susu biasanya berkisar 1,5 – 2,0 cP. Pada suhu 20°C viskositas whey 1,2 cP, viskositas susu skim 1,5 cP dan susu segar 2,0 cP. Bahan padat dan lemak air susu mempengaruhi viskositas. Temperatur ikut juga menentukan viskositas air susu. Sifat ini sangat menguntungkan dalam pembuatan mentega.
5. Titik beku dan titik cair dari air susu :
Pada codex air susu dicantumkan bahwa titik beku air susu adalah –0.5000 C. Akan tetapi untuk Indonesia telah berubah menjadi –0.5200 C. Titik beku air adalah 00 C. Apabila terdapat pemalsuan air susu dengan penambahan air, maka dengan mudah dapat dilakukan pengujian dengan uji penentuan titik beku. Karena campuran air susu dengan air akan memperlihatkan titik beku yang lebih besar dari air dan lebih kecil dari air susu. Titik didih air adalah 100°C dan air susu 100.16°C. Titik didih juga akan mengalami perubahan pada pemalsuan air susu dengan air.
6. Daya cerna air susu :
Air susu mengandung bahan/zat makanan yang secara totalitas dapat dicerna, diserap dan dimanfaatkan tubuh dengan sempurna atau 100%. Oleh

©2004 Digitized by USU Digital Library 5
karena itu air susu dinyatakan sangat baik sebagai bahan makanan. Tidak ada lagi bahan makanan baik dari hewani terlebih-lebih nabati yang sama daya cernanya denagn air susu.

SIFAT KIMIA SUSU :

Keasaman dan pH Susu : susu segar mempunyai sifat ampoter, artinya dapat bersifat asam dan basa sekaligus. Jika diberi kertas lakmus biru, maka warnanya akan menjadi merah, sebaliknya jika diberi kertas lakmus merah warnanya akan berubah menjadi biru. Potensial ion hydrogen (pH) susu segar terletak antara 6.5 – 6.7. Jika dititrasi dengan alkali dan kataliasator penolptalin, total asam dalam susu diketahui hanya 0.10 – 0.26 % saja. Sebagian besar asam yang ada dalam susu adalah asam laktat. Meskipun demikian keasaman susu dapat disebabkan oleh berbagai senyawa yang bersifat asam seperti senyawa-senyawa pospat komplek, asam sitrat, asam-asam amino dan karbondioksida yang larut dalam susu. Bila nilai pH air susu lebih tinggi dari 6,7 biasanya diartikan terkena mastitis dan bila pH dibawah 6,5 menunjukkan adanya kolostrum ataupun pemburukan bakteri.

continue reading

UJI KATALASE

di 20.24 By: Diposting oleh parah uye - 0 komentar

Uji katalase digunakan untuk mengetahui aktivitas katalase pada bakteri yang diuji. Kebanyakan bakteri memproduksi enzim katalase yang dapat memecah H2O2 menjadi H2O dan O2. Enzim katalase diduga penting untuk pertumbuhan aerobik karena H2O2 yang dibentuk dengan pertolongan berbagai enzim pernafasan bersifat racun terhadap sel mikroba. Beberapa bakteri yang termasuk katalase negatif adalah Streptococcus, Leuconostoc, Lactobacillus, dan Clostridium.

Uji ini dilakukan dengan langkah:
1. Mengambil kultur sampel dengan ose secara aseptis dari agar miring dengan meijarkan ose dan mendinginkannya.
2. Biakan digoreskan pada petridish agar sel rata dan tidak bertumpuk.
3. Kultur mikroba kemudian ditetesi 1-2 tetes H2O2 3% agar aktivitas katalase pada mikroba dapat diketahui.
4. Petridish ditutup kembali agar tidak ada kontaminasi dan memaksimalkan mikroba untuk merombak H2O2.
5. Amati ada tidaknya gelembung-gelembung kecil. Jika terdapat gelembung maka dalam petridish tersebut merupakan bakteri katalase positif, sebaliknya jika tidak ada gelembung termasuk bakteri katalase negatif.
Keberadaan H2O2 pertama kali dideteksi pada kultur Pneumococcus, sebuah organismeyang tidak memproduksi katalase dan sedikit sensitif terhadap peroksida. Organisme yang tidak memproduksi katalase dilindungi oleh penanaman dengan jaringan hewan atau tumbuhan atau organisme lain yang mempunyai kemampuan memproduksi enzim. Katalase diproduksi oleh beberapa bakteri. Beberapa bakteri diantaranya memproduksi katalase lebih banyak daripada yang lain. Ini ditunjukkan dengan jumlah yang banyak pada bakteri aerob. Sedangkan enzim tidak diproduksi oleh bakteri anaerob obligat karena mereka tidak memerlukan enzim tidak diproduksi oleh bakteri anaerob obligat karena mereka tidak memerlukan enzim tersebut.
Bakteri katalase positif seperti S. Aureus bisa menghasilkan gelembung-gelembung oksigen karena adanya pemecahan H2O2 (hidrogen peroksida) oleh enzim katalase yang dihasilkan oleh bakteri itu sendiri. Komponen H2O2 ini merupakan salah satu hasil respirasi aerobik bakteri, misalnya S. aureus, dimana hasil respirasi tersebut justru dapat menghambat pertumbuhan bakteri karena bersifat toksik bagi bakteri itu sendiri. Oleh karena itu, komponen ini harus dipecah agar tidak bersifat toksik lagi.
Bakteri katalase negatif tidak menghasilkan gelembung-gelembung. Hal ini berarti H2O2 yang diberikan tidak dipecah oleh bakteri katalase negatif, misalnya, L.casei sehingga tidak menghasilkan oksigen. Bakteri katalase negatif tidak memiliki enzim katalase yang menguraikan H2O2.
Mekanisme enzim katalase memecah H2O2 yaitu saat melakukan respirasi, bakteri menghasilkan berbagai macam komponen salah satunya H2O2. Bakteri yang memiliki kemampuan memecah H2O2 dengan enzim katalase maka segera membentuk suatu sistem pertahanan dari toksik H2O2 yang dihasilkannya sendiri. Bakteri katalase positif akan memecah H2O2 menjadi H2O dan O2 dimana parameter yang menunjukkan adanya aktivitas katalase tersebut adalah adanya gelembung-gelembung oksigen seperti pada percobaan yang telah dilakukan. Dengan enzim katalase, H2O2 diurai dengan reaksi sebagai berikut.
2H2O2 --> 2H2O + O2

continue reading

Pengecatan Gram

di 20.23 By: Diposting oleh parah uye - 0 komentar

Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel dan membran sitoplasma organisme gram positif, sedangkan penyingkiran zat lipida dari dinding sel organisme gram negatif dengan pencucian alkohol memungkinkan hilang dari sel. Bakteri gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi peptidohlikan yang tebal (25-50nm) sedangkan bakteri negatif lapisan peptidoglikogennya tipis (1-3 nm).

Sifat
Gram positif
Gram Negatif
Komposisi dinding sel
Kandungan lipid rendah
Lipid tinggi
Ketahanan terhadap penisilin
Lebih sensitif
Lebih tahan
Penghambatan warna basa
Lebih dihambat
Kurang dihambat
Kebutuhan nutrien
Kompleks
Relatif sederhana
Ketahanan terhadap perlakuan fisik
Lebih tahan
Kurang tahan

Genus bakteri yang termasuk gram negatif adalah Enterobactericeae, Salmonella spp, Shigella spp, E. Coli, Yersinia enterolitica. Sedangkan bakteri gram positif adalah Staphylococci, Streptococci, Enterococci, Clostridium, Bacillus.
Reagen-reagen yang digunakan dalam pengecatan gram adalah:
1. Larutan violet kristal hucker (1 tetes) sebagai cat utama yang akan diikat oleh peptidoglikan bakteri.
2. Iodin (1 tetes) sebagai mordan untuk mengintensifkan cat utama
3. Ethanol 95% (secukupnya sampai cat utama luntur), sebagai bahan peluntur untukk melunturkan cat utama
4. Safranin (1 tetes) sebagai cat penutup untuk mewarnai kembali sel-sel yang sudah kehilangan warna cat utamanya
Pada saat pemberian larutan cat kristal violet, bakteri gram positif dan negatif sama-sama berwarna ungu. Saat ditetesi iodin, pada gram positif terbentuk kompleks iodin kristal violet sehingga sel berwarna biru, demikian juga gram negatif. Namun setelah pencucian dengan etanol warna ungu yang diikat oleh bakteri gram negatif luntur, sedangkan pada bakteri gram negatif tidak. Pada gram negatif lemak terekstraksi dari dinding sel sehingga pori membesar dan kompleks violet kristal-iodin keluar sel, sedangkan pada gram posotif dinding sel dehidrasi, pori berkerut dan permeabilitas rendah sehingga kompleks violet kristal-iodin terperangkap antara dinding sel dan membran sitoplasm sehingga sel tetap biru/ungu. Saat penambahan safranin, bakteri gram negatif mengikatnya sedangkan gram negatif melewatkannya.

continue reading

Media Pertumbuhan Mikroorganisme

di 20.21 By: Diposting oleh parah uye - 1 komentar

Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media. Berikut ini beberapa media yang sering digunakan secara umum dalam mikrobiologi.

Lactose Broth
Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-enrichment broth) untuk Salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri pada umumnya. Pepton dan ekstrak beef menyediakan nutrien esensial untuk memetabolisme bakteri. Laktosa menyediakan sumber karbohidrat yang dapat difermentasi untuk organisme koliform. Pertumbuhan dengan pembentukan gas adalah presumptive test untuk koliform.
Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton; dan 0,5% laktosa.

EMBA (Eosin Methylene Blue Agar)
Media Eosin Methylene Blue mempunyai keistimewaan mengandung laktosa dan berfungsi untuk memilah mikroba yang memfermentasikan laktosa seperti S. aureus, P. aerugenosa, dan Salmonella. Mikroba yang memfermentasi laktosa menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap dengan kilap logam. Sedangkan mikroba lain yang dapat tumbuh koloninya tidak berwarna. Adanya eosin dan metilen blue membantu mempertajam perbedaan tersebut. Namun demikian, jika media ini digunakan pada tahap awal karena kuman lain juga tumbuh terutama P. Aerugenosa dan Salmonella sp dapat menimbulkan keraguan. Bagaiamanapun media ini sangat baik untuk mengkonfirmasi bahwa kontaminan tersebut adalah E.coli.
Agar EMB (levine) merupakan media padat yang dapat digunakan untuk menentukan jenis bakteri coli dengan memberikan hasil positif dalam tabung. EMB yang menggunakan eosin dan metilin bklue sebagai indikator memberikan perbedaan yang nyata antara koloni yang meragikan laktosa dan yang tidak. Medium tersebut mengandung sukrosa karena kemempuan bakteri koli yang lebih cepat meragikan sukrosa daripada laktosa. Untuk mengetahui jumlah bakteri coli umumnya digunakan tabel Hopkins yang lebih dikenal dengan nama MPN (most probable number) atau tabel JPT (jumlah perkiraan terdekat), tabel tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah bakteri coli dalam 100 ml dan 0,1 ml contoh air.

Nutrient Agar
Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni.
Untuk komposisi nutrien adar adalah eksrak beef 10 g, pepton 10 g, NaCl 5 g, air desitilat 1.000 ml dan 15 g agar/L. Agar dilarutkan dengan komposisi lain dan disterilisasi dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit. Kemudian siapkan wadah sesuai yang dibutuhkan.

Nutrient Broth
Nutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair. Intinya sama dengan nutrient agar. Nutrient broth dibuat dengan cara sebagai berikut.
1.Larutkan 5 g pepton dalam 850 ml air distilasi/akuades.
2.Larutkan 3 g ekstrak daging dalam larutan yang dibuat pada langkah pertama.
3.Atur pH sampai 7,0.
4.Beri air distilasi sebanyak 1.000 ml.
5.Sterilisasi dengan autoklaf.

MRSA (deMann Rogosa Sharpe Agar)


MRSA merupakan media yang diperkenalkan oleh De Mann, Rogosa, dan Shape (1960) untuk memperkaya, menumbuhkan, dan mengisolasi jenis Lactobacillus dari seluruh jenis bahan. MRS agar mengandung polysorbat, asetat, magnesium, dan mangan yang diketahui untuk beraksi/bertindak sebagai faktor pertumbuhan bagi Lactobacillus, sebaik nutrien diperkaya MRS agar tidak sangat selektif, sehingga ada kemungkinan Pediococcus dan jenis Leuconostoc serta jenis bakteri lain dapat tumbuh. MRS agar mengandung:
1.Protein dari kasein 10 g/L
2.Ekstrak daging 8,0 g/L
3.Ekstrak ragi 4,0 g/L
4.D (+) glukosa 20 g/L
5.Magnesium sulfat 0,2 g/L
6.Agar-agar 14 g/L
7.dipotassium hidrogen phosphate 2 g/L
8.Tween 80 1,0 g/L
9.Diamonium hidrogen sitrat 2 g/L
10.Natrium asetat 5 g/L
11.Mangan sulfat 0,04 g/L

MRSB merupakan media yang serupa dengan MRSA yang berbentuk cair/broth.
Dari enidchemicals.com

Trypticase Soy Broth (TSB)
TSB adalah media broth diperkaya untuk tujuan umum, untuk isolasi, dan penumbuhan bermacam mikroorganisme. Media ini banyak digunakan untuk isolasi bakteri dari spesimen laboratorium dan akan mendukung pertumbuhan mayoritas bakteri patogen.
Media TSB mengandung kasein dan pepton kedelai yang menyediakan asam amino dan substansi nitrogen lainnya yang membuatnya menjadi media bernutrisi untuk bermacam mikroorganisme. Dekstrosa adalah sumber energi dan natrium klorida mempertahankan kesetimbangan osmotik. Dikalium fosfat ditambahkan sebagai buffer untuk mempertahankan pH.

Plate Count Agar (PCA)
PCA digunakan sebagai medium untuk mikroba aerobik dengan inokulasi di atas permukaan. PCA dibuat dengan melarutkan semua bahan (casein enzymic hydrolisate, yeast extract, dextrose, agar) hingga membentuk suspensi 22,5 g/L kemudian disterilisasi pada autoklaf (15 menit pada suhu 121°C). Media PCA ini baik untuk pertumbuhan total mikroba (semua jenis mikroba) karena di dalamnya mengandung komposisi casein enzymic hydrolisate yang menyediakan asam amino dan substansi nitrogen komplek lainnya serta ekstrak yeast mensuplai vitamin B kompleks.

APDA
Media APDA berfungsi untuk menumbuhkan dan menghitung jumlah khamir dan yeast yang terdapat dalam suatu sampel. Khamir dan yeast akan tumbuh dengan optimal pada media yang sesuai. Adanya asam tartarat dan pH rendah maka pertumbuhan bakteri terhambat. APDA dibuat dengan merebus kentang selama 1 jam/45 menit, agar dilelehkan dalam 500 ml air. Campurkan ekstrak kentang dalam agar lalu ditambahkan glukosa dan diaduk rata. Pada APDA jadi ini juga ditambah asam tartarat.

Potato Dextrose Agar (PDA)
PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri. Cara membuat PDA adalah mensuspensikan 39 g media dalam 1 liter air yang telah didestilasi. campur dan panaskan serta aduk. Didihkan selama 1 menit untuk melarutkan media secara sempurna. Sterilisasi pada suhu 121°C selama 15 menit. Dinginkan hingga suhu 40-45°C dan tuang dalam cawan petri dengan pH akhir 5,6+0,2.

VRBA (Violet Red Bile Agar)
VRBA dapat digunakan untuk perhitungan kelompok bakteri Enterobactericeae. Agar VRBA mengandung violet kristal yang bersifat basa, sedangkan sel mikroba bersifat asam. Bila kondisi terlalu basa maka sel akan mati. Dengan VRBA dapat dihitung jumlah bakteri E.coli. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat VRBA adalah yeast ekstrak, pepton, NaCl, empedu, glukosa, neutral red, kristal violet, agar). Bahan-bahan tersebut kemudian dicampur dengan 1 liter air yang telah didestilasi. Panaskan hingga mendidih sampai larut sempurna. Dinginkan hingga 50-60°C. Pindahkan dalam tabung sesuai kebutuhan, pH akhir adalah 7,4. Campuran garam bile dan kristal violet menghambat bakteri gram positif. Yeast ekstrak menyediakan vitamin B-kompleks yang mendukung pertumbuhan bakteri. Laktosa merupakan sumber karbohidrat. Neutral red sebagai indikator pH. Agar merupakan agen pemadat.

PGYA
Media ini berfungsi untuk isolasi, enumerasi, dan menumbuhkan sel khamir. Dengan adanya dekstrosa yang terkandung dalam media ini, PGYA dapat digunakan untuk mengidentifikasi mikroba terutama sel khamir. Untuk membuatnya, semua bahan dicampur dengan ditambah CaCO3 terlebih dahulu sebanyak 0,5 g lalu dilarutkan dengan akuades. Kemudian dimasukkan dalam erlenmeyer dan disumbat dengan kapas lalu disterilisasi pada suhu 121°C selama 15 menit.

continue reading